15 Sep 2014

OUR DINNER


Since we moved to our own apartement and nobody cook for our dinner, we choose to try some recipes and cook 2-3 times a week.

This is last Friday dinner :
- I cooked oseng kembang tahu
- He cooked scramble egg based on Gordon Ramsay's recipes and red rice
- And also kering kentang was cooked and sent by my mom

Surprisingly,  all was super duper delicious.. slurrrpppss.. :)



12 Sep 2014

Tugas Ibu

Pertanyaan "Kenapa nyokap bawel banget?" "Kenapa nyokap worry banget" ternyata hanya bisa terjawab ketika kita sudah menduduki posisi ibu.

Tiga bulan lebih menjadi ibu sudah entah berapa kali saya cemas dengan keadaan anak saya yang padahal sehat dan aktif. Dari "Kenapa bulan ini cuma naik 1 kg" "Kenapa sekarang hanya naik 500 gram." "Kenapa ini..kenapa itu.." Sampai minggu kemarin saya sangat amat cemas luar biasa karena di usia 3 bulan lumi malas mengangkat kepala ketika ditengkurapkan. Padahal harusnya itu milestone yang harus ia capai di usianya. Ternyata kecemasan saya tak beralasan dalam satu minggu, Lumi sudah bisa mengangkat kepalanya tinggi dan cukup lama.

Ternyata, tugas utama menjadi ibu adalah untuk tidak pernah berhenti menjadi cemas kapanpun dan dimanapun anaknya berada..
Lumi yang sedang asik olahraga angkat kepala setelah mandi.

2 Jul 2014

Amarah

Kadang kala amarah tak bisa menguap begitu saja.
Ia diam di relung hati
Ia dingin seperti batu es, dan kian membeku setiap hari.
Meninggalkan bekas yang tak mau pergi.

Kalah

Kadang aku mengalah
Bukan karena merasa salah
Tapi untuk berargumen? Aku sudah terlalu lelah
Jadi anggaplah saja aku yang salah
Karena memang itu lebih mudah

27 Jun 2014

Selamat Ulang Bulan!

Dahulu aku selalu bertanya bagaimana dua orang yang baru bertemu dan bicara dalam dua bahasa yang berbeda dipaksa untuk saling memahami.
Bahasamu adalah tangisan sementara bahasaku kata-kata
Kadang berkomumikasi dalam frekuensi bahasa yang berbeda membuat kami dan kamu frustasi dan lelah.
Tapi, toh kita tidak menyerah.
Kita tak berhenti belajar saling mengerti bahasa masing-masing.
Karena apa yang lebih indah daripada manusia-manusia yang bisa memahami tanpa harus berkata-kata.
Jangan pernah lelah untuk mencoba mengerti kami, Luminara
Seperti kami juga akan terus berusaha mengerti isi hati terdalammu.

Selamat 1 bulan, Embun Luminara Budikirana

Perjalanan kita masih panjang, mungkin kita tak selalu bisa sepaham tapi selalu ada ruang untuk terus belajar memahami hati satu sama lain.

Jangan pernah berhenti.

with love,

Ibu dan Papa

12 Mei 2014

Untuk Kamu

Tulisan ini aku buat untuk kamu.
Kamu bisa membacanya, bisa juga tidak.
Siapa suruh kamu tidak pernah mampir lagi kesini seperti dulu ketika kamu sedang berusaha mengenal aku.
Tapi mungkin jawabannya karena saat ini kamu sudah cukup mengenalku langsung.
Kita bertatap muka hampir setiap waktu, kalau bisa bertanya untuk apa membaca? :p

Tapi saat ini aku sedang memikirkan kamu dan hanya ingin menuliskannya disini.
Bisakah kamu merasakannya?

Aku sedang melihat langit Thamrin yang cerah ceria
Aku langsung teringat foto langit yang pernah kamu pamerkan 3 tahunan lalu
Yang langsung aku jadikan wallpaper laptop lamaku
Entah kamu ingat atau tidak?

Tapi aku selalu ingat
Semua hal kecil tentang kamu, tentang kita

Sebentar lagi kita bertemu, sekitar 1 jam 20 menit lagi kamu akan menunggu aku di balik gedung ini.
Kita akan bertemu, berbicara, bertengkar, bercanda, berdikusi, saling mendukung, saling menyakiti, semua yang bisa dilakukan agar kita bisa tetap bersama.
Hai, kamu, semoga kamu membaca pesan ini..

Aku sedang merindukan kamu..

8 Mei 2014

Hari-Hari Sebelum Melahirkan

Kandungan saya sudah masuk 36 minggu. Menurut dokter, di usia ini bayi bisa lahir kapan saja. Banyak hal yang sudah dipersiapkan dan masih harus dipersiapkan lagi. Tapi satu hal besar yang selalu menjadi pertanyaan saya,"Bisakah saya menjadi ibu yang baik untuk bayi kecil ini," pertanyaan lain,"Apa saya bisa membawa dia menjadi anak yang bahagia?"

Ketika sudah ada posisi akan menjadi ibu dan melihat track record sebagai anak, saya mulai menyadari seberapa sulit menjadi seorang ibu itu. Ada jembatan yang harus diusahakan dibangun di antara ibu dan anak. Ada waktu dan perjalanan yang terbentang terlalu jauh di antara dua sisi tersebut. Kadang sulit untuk orang tua dan anak untuk saling melihat sisi di sebrang sana. Satu sisi, yaitu orang tua, merasa sudah melewati perjalanan cukup panjang hingga merasa lebih mengerti dan memahami apa yang harus generasi berikutnya akan jalani. Sementara, di sisi lain, anak,  mengatakan bahwa ia tak harus melewati jalan yang sama dengan pendahulunya, orang tuanya.

Tidak ada yang tahu siapa yang lebih benar dan yang lebih salah dalam berpendapat. Tapi bisakah orang tua, atau saya suatu hari nanti membiarkan anak-anak ini memilih jalannya sendiri. Jalannya yang tidak saya kenal, tapi mereka yakini kebenarannya. Beranikah saya melepas mereka untuk menemukan kebahagiaanya sendiri yang berbeda definisi dengan saya? Bisakah saya dengan lapang dada menyadari bahwa anak ini memiliki jalannya sendiri yang bukan hak saya untuk menentukan?

Seperti kata Kahlil Gibran : Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu. Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri. Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu. Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu.