14 Sep 2009

Tuhan bukan untuk diperdebatkan

Lama-lama saya lelah mendengarkan semua orang berdebat tentang keyakinannya atau tentang Tuhan yang diyakininya.

Kenapa kita begitu sibuk memperdebatkan ‘Dia’?

Tuhan layak untuk disembah, dipuja, dihormati, dicintai tapi bukan untuk diperdebatkan.

Bagaimana mungkin saya bisa meyakini apa yang orang lain percaya kektika hati kami berbeda? Bagaimana saya bisa melihat citra Tuhan yang serupa ketika mata dan otak kita tidak ada yang sama?

Berapa waktu yang kita buang untk bicara dan berdebat padahal bisa kita gunakan untuk berdoa, berterima kasih, beribadat dan lebih mencintai Tuhan?

Ada pembicaraan saya dengan Ivina yang menarik beberapa hari lalu. Ketika kita berusaha meyakinkan apa yang kita percaya kepada orang lain sebagai yang terbaik, di kala ini siapa yang kita perjuangkan? Tuhan atau Ego kita?

Lupakah kita betapa Tuhan Maha Kuasa? Kekuatan kita tidak ada secuil dari Kekuatan Tuhan?

Tuhan bsia melenyapkan perbedaan, menyamakan penglihatan dan menyeragamkan hati kita semua.
Tapi Tuhan tidak melakukannya.
Lalu kenapa kita harus berjalan berlawanan dengan kehendaknya?
Padahal kita mengaku mencintainya?

Kenapa kita harus selalu saling menyakiti?
Benarkah semua ini demi Tuhan kita masing-masing? Benarkan bukan karena ego kita sebagai manusia yang ingin dianggap paling benar?
Tuhan bisa menghilangkan siapa saja yang tidak layak menghuni bumi ini hanya dalam sekejap mata tanpa memerlukan bantuan kita.

Apa jeleknya perbedaan? Kalau kita lihat perbedaan kecil yang ada di Negara kita. Ketika lebaran atau natalan akan ada yang bisa berjaga-jaga ketika yang lain beribadat. Ketika natal saya ingat pemuda agama lain yang menjadi petugas ketertiban sehingga umat kristiani bisa beribadat dengan tenang. Itu gunanya keragaman bukan? Untuk saling melengkapi? Tapi keragaman kita lebih sering menjadi bencana.Kenapa Ya?

Tidak perlu dijawab karena saya menulis untuk bercerita bukan membuka forum perdebatan lagi.

Saya jadi ingat sebuh buku judulnya..Eat, Pray, Love..tokoh utamanya yang juga penulisnya Liz, bertemu dengan seorang `dukun` dari Bali. Si dukun bilang ‘ketika orang memperdebatkan agama kita dengarkan saja lalu pulang dan berdoalah menurut agamamu’

Nasihat yang sangat bijak menurut saya karena sekali kita masuk dalam perdebatan tentang agama kita akan masuk ke dalam perdebatan yang tak akan pernah usai. Tidak bisa dipungkiri bahwa menurut saya, manusia adalah makhluk-makhluk penuh ego yang sebenarnya tidak tahu begitu banyak tentang apa arti dunia dan kehidupan tapi selalu merasa sudah tahu segalanya.

13 Sep 2009

EARTH DAY

Walaupun sudah sangat terlambat di upload tapi moment hari bumi di rumah saya ini cukup menarik lo. Diprakarsai Mapala Universitas Djuanda (Unida), Bogor, ada hampir 100 anak SD di rumah saya yang rela berjalan kaki di bawah teriknya mentari untuk menanan tumbuhan di tempat yang lumayan jauh. Yang lebih membanggakan lagi kegiatan ini dilakukan pada hari MINGGU, dimana harusnya mereka berlibur..

Salute untuk kepedulian mereka...












Kita Semua Cantik.. Mari Ke Mauritania untuk Membuktikannya.

“Kecantikan itu dinilai berdasarakan siapa yang melihatnya”begi

“Kecantikan itu dinilai berdasarakan siapa yang melihatnya”begitu kata Oprah dengan terjemahan saya sendiri


Ada sesuatu yang sangat menarik di Oprah Winfrey`s show malam ini. Episode ini Oprah nampilin betapa fisik jadi hal yang penting bagi banyak orang di seluruh dunia, kebanyakan soal badan kurus hidung ramping, dll.


Episode ini berkaitan dengan kampanye Dove soal kecantikan. Saya nggak begitu ngerti ttg kampanyenya tapi saya pernah lihat iklan Dove di USA dimana bukan wanita kurus, cantik dan putih yang ditampilkan tapi semua bentuk wanita. Gendut, kurus, putih, hitam, hampir semua perwakilan ada disana.


Menariknta dalam episode ini Oprah nampilin satu Negara yang bisa bilang wanita kurus akan susah menikah dibanding wanita gendut. Yah!!! Negara itu adalah Mauritania, sebuah Negara di Afrika Barat. Di sana definisi cantik 180 derajat dari kebanyakan definisi cantik di Negara lain. Bagi pria Mauritania gadis gendut dengan goresan luka akan makin disukai dan lebih cepat menikah. Bahkan gadis-gadis muda dipaksa makan terus menerus dengan makan-makanan berlemak. Kalau mereka muntah, mereka akan dipaksa makan kembali sampai mereka menjadi gemuk.


Tidak hanya itu bahkan wanita bercerai akan lebih diminati daripada wanita single. WOW!!!!! Lebih menarik lagi disana pria lah yang `diharuskan` untuk menjadi ramping. Mhh..Ok semua orang bahkan OPRAH ingin pindah kesana.

Di Negara lain selain dunia ajaib Mauritania, gadis gemuk punya tekanan kuat untuk menjadi kurus. Memang tidak secara langsung, tapi dari pakaian yang dijual ditoko yang semakin hari semakin mengecil. Dari iklan tivi yang selalu menampilkan wajah tipikal (bahasa saya untuk gadis yang sempurna putih, bersih, kurus, rambut indah, bulu mata lentik).

Tapi Mauritani membuka mata kita bahwa memang tidak pernah ada definisi cantik yang rigid di dunia ini. Tidak ada aturan alam semesta bahwa gadis cantik harus memenuhi prosedur begini, begitu, dll.

Kita sendiri yang membentuk definisi itu dalam kepala kita masing-masing. Jadi memang tidak pernah ada gadis yang tidak cantik di dunia ini. Seperti kata Oprah, Kecantikan itu dinilai berdasarkan siapa yang melihatnya. Bahkan jangan-jangan Luna Maya tidak akan bisa mempesona satu pria pun di Mauritania.

Saya pun masin repot dengan warna kulit, jerawat, berat badan, rambut keriting, dll. Memang saya masih beranggapan memang merawat diri itu perlu dan dilakukan semaksimal mungkin. Tapi bukan membentuk diri kita menjadi satu bentuk serupa dengan orang lain. Kita TERNYATA memang bias cantik dengan apa adanya kita jika memang ada orang tetap yang bisa melihat kita. Tidak perlu semua orang bilang kita cantik kan? (jangan terlalau banyak permintaan)

Yah..saya dan mungkin kita memang masih berkutat dengan segala hal untuk menjadi image cantik tipikal. Tapi kita harus sadar bahwa ada diantara kita yang tidak akan bisa menembus sampai pada kategori cantik tipikal itu. BUT SO WHAT???

Ini bukan omong kosong. Kata cantik itu relative sudah terbukti di Mauritania. Kalau masih ada yang tidak percaya let`s go to Mauritania. Biarkan mereka membuktikan!


BAHWA KITA SEMUA MEMANG CANTIK