3 Jul 2012

Lovely Man (2011)




Nonton : Mei 2012


Pertama dengar judulnya  saya kira film ini film teen-lit kacangan. Tapi liat-liat di twitter, banyak orang merekomendasikan film ini untuk ditonton. Dan melihat jajaran penghargaan yang didapatkan film ini, saya iseng-iseng nonton. Dan ternyata film ini cukup mengejutkan.

Alur yang tenang terjalin dari awal sampai akhir namun masih memberikan letupan kecil yang bisa menaik-turunkan perasaan penonton. Saya menangkap film ini mencoba bercerita tentang menghormati sebuah keragaman dan pilihan hidup seseorang lewat cerita hubungan ayah dan anak. Cahaya yang berjilbab, anak pesantren jauh-jauh pergi ke Jakarta untuk mencari ayahnya. Bukan sesosok pria berbadan tegap yang ditemukan namun seorang pria bergincu yang memperdagangkan diri di jalananlah yang harus ia panggil ayah.

Kita bisa merasakan betapa kecewa Cahaya namun juga pergolakan hati dimana ia begitu merindukan ayahnya yang tak pernah ia temui lagi selama bertahun-tahun. Cerita satu malam yang menurut saya berhasil menceritakan bagaimana dua karakter yang sangat bertolak belakang ini berusaha untuk mencari jalan tengah tanpa berusaha merubah satu sama lain. Bagaimana setiap karakter dibentuk tanpa kesempurnaan namun lewat kelemahan yang mereka milikilah yang membuat mereka mau berusaha untuk saling mengerti. Dan yang terpenting jalan itu bisa tercapai ketika mereka berhenti menghakimi.

Kekuatan film ini adalah akting kedua pemerannya utamanya yang sangat baik. Kepiawaian Doni Damara dalam memainkan peran waria pantas diganjar  penghargaan kategori 'Best Actor' dalam ajang Asian Film Award keenam sampai mengalahkan Andy Lau. Tapi Raihanun juga patut dipuji karena bisa membuat Cahaya menjadi begitu nyata dengan keluguannya. Dan keterikatan perasaan diantara keduanya pula yang menjadikan film ini begitu hidup sehingga mampu menggondol banyak penghargaan internasional. Salut untuk sang sutradara Teddy Soeriaatmadja

Tidak ada komentar: